Analisis Aspek Lingkungan Perusahaan Telkom Indonesia Tbk. (Studi Kelayakan Bisnis)
Selamat malam guys 👋👐 Apa kabar? Selamat datang di postinganku yang baru.😊 Oke disini aku akan membagikan salah satu hasil tugas Studi Kelayakan Bisnis yang baru aku kumpulkan tadi pagi yaitu menganalisis aspek lingkungan suatu perusahaan terbuka. Aku dan kelompokku memilih perusahaan Telkom Indonesia Tbk. Kita menganalisisnya itu dari annual report selama 3 periode. nah, kita ngambil periode 2013, 2014 dan 2015.
Oke, berikut ini adalah analisisnya 💨💨
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan TELKOM INDONESIA Tbk.
Telkom adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan
telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia yang berjalan sesuai hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik
negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh
publik. Saat ini Telkom adalah
penyelenggara terbesar layanan telekomunikasi dan jaringan di Indonesia. Telkom
melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan
telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon
nirkabel tidak bergerak, layanan seluler, layanan jaringan dan interkoneksi,
serta layanan internet dan komunikasi data.
Bagian terbesar dari pendapatan usaha perusahaan bersumber dari layanan
terkait telekomunikasi, data dan internet . Sebagai perusahaan penyelenggara
TIMES, Telkom terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain
telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan
solusi, dari bisnis legacy menjadi New Economy Business ("NEB").
Visi dan Misi
tercantum dalam rencana jangka panjang perusahaan yang disetujui Dewan
Komisaris pada 30 Mei 2013 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris
No.06/KEP/DK/2013/RHS.
Visi : To become a leading Telecommunication, Information, Media,
Edutainment and Services (“TIMES”) player in the Region.
Misi : •
Menyediakan layanan “ more for less ” TIMES.
• Menjadi model pengelolaan korporasi
terbaik di Indonesia.
1.2 Kegiatan Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup bisnis kegiatan perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi,
informatika serta optimalisasi sumber daya perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan menjalankan kegiatan usaha
yang meliputi:
1.
Usaha Utama
a. Merencanakan,
membangun, menyediakan,mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi
dan informatika dalam arti yang seluas luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Merencanakan,
mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti
yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.
Usaha
Penunjang
a.
Menyediakan
layanan transaksi pembayaran danpengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi
dan informatika.
b.
Menjalankan
kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki
Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas
sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan
dan perbaikan.
BAB II
PEMBAHASAN ANALISIS LINGKUNGAN
2.1 Lingkungan Jauh
a)
Faktor-faktor
Politik
1.
Regulasi
Perizinan
Dalam
menyelenggarakan layanan telekomunikasi secara nasional, Telkom memiliki
sejumlah izin atas beberapa produk dan layanan sesuai dengan Undang-undang,
peraturan atau keputusan yang berlaku, dimana peraturan-peraturan ini masuk
dalam golongan regulasi-regulasi. Beberapa peraturan yang melingkupi usaha yang
dijalankan Telkom Indonesia, yaitu :
Dengan adanya Peraturan Menkominfo
No.01/PER/M.KOMINFO/01/2010 (“Peraturan Menkominfo No.01/2010”) tertanggal 25
Januari 2010 mengenai Ketentuan Jaringan Telekomunikasi, Telkom diwajibkan
untuk menyesuaikan lisensi yang dimiliki agar dapat menyediakan layanan
telekomunikasi. Telkom memiliki beberapa lisensi baru yang telah disesuaikan
sesuai ketentuan yang baru, sebagai berikut:
a.
Keputusan
Menkominfo No.381/KEP/M.KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan Jasa Teleponi Dasar PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk;
b.
Keputusan
Menkominfo No.382/KEP/M.KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh dan Jasa Teleponi
Dasar PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk;
c.
Keputusan
Menkominfo No.383/KEP/M.KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Internasional dan Jasa Telepon
Dasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk;
d.
Keputusan
Menkominfo No.398/KEP/M.KOMINFO/11/2010 tanggal 12 November 2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
e.
Keputusan
Menkominfo No.383/2010 tentang izin penyelenggaraan layanan sambungan
internasional.
f.
KeputusanDitjen
Postel No.384/KEP/DJPT/M.KOMINFO/11/2010 tanggal 29 November 2010 tentang izin
penyelenggaraan jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”).
g.
Keputusan
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika No.331 Tahun 2013 tanggal 24
September 2013 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (
Network Access Point ) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
h.
Keputusan
Dirjen PPI No.169/KEP/DJPPI/KOMINFO/6/2011 tanggal 6 Juni 2011 tentang Izin
Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
i.
Berdasarkan
tanda izin dari Bank Indonesia No.11/23/Bd/8 tertanggal 5 Agustus 2009 dan
No.12/48/DASP/13, Telkom dan Telkomsel telah mendapatkan izin sebagai penyedia
layanan transfer uang.
j.
Keputusan
Menkominfo No.160/KEP/M.KOMINFO/04/2011 perihal Persetujuan Penyelenggaraan
Layanan IPTV Kom.
2.
Kondisi
Politik
Peristiwa-peristiwa sosial dan politik yang terjadi di Indonesia dapat berdampak pada
perusahaan. Tahun 2014, Indonesia menghadapi peristiwa politik yang sangat penting yaitu akan dilangsungkannya pemilihan anggota legislatif dan selanjutnya diikuti dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
(“Pilpres”). Konflik sosial diprediksi eskalasinya akan meningkat dan makin panas. Konflik sosial ini akan berdampak pada perusahaan.
Selain itu aksi terorisme
di Indonesia juga dapat mengganggu Indonesia, yang kemudian berpengaruh pada bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan Telkom, serta harga saham
Telkom di pasar.
b)
Faktor-faktor
Ekonomi
1.
Nilai
Mata Uang
Fluktuasi nilai tukar
Rupiah dapatberdampak material dan merugikan bisnis Telkom. Mata uang fungsional yang Telkom gunakan di
Indonesia adalah Rupiah. Salah satu dampak terpenting dari krisis ekonomi
di Asia yang mempengaruhi perekonomian
di Indonesia adalah depresiasi nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang lainnya,
seperti Dolar AS. Dari tahun 2009 hingga 2013,
nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berada di kisaran terendahnya sebesar
Rp8.508 per Dolar AS ke Rp12.270 per Dolar AS. Akibatnya, Telkom mencatat kerugian sebesar
Rp210 miliar padatahun 2011,
sebesar Rp189 miliar di tahun 2012 dan Rp249 miliar di tahun 2013. Pada tanggal
31 Desember 2013, nilai tukar
Rupiah/Dolar AS berada di level Rp12.170 per Dolar AS dibandingkan dengan Rp9.670 per Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2012.
2.
Modal
Modal dasar Perseroan terdiri dari 1 lembar saham Seri
A Dwiwarna, dan 399.999.999.999 saham Seri B (saham biasa). 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B. Satu lembar saham Seri A Dwiwarna
tersebut merupakan milik Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”). Pada
tanggal 31 Desember 2014 sebanyak 42.508 pemegang saham, termasuk Pemerintah
terdaftar sebagai pemegang saham biasa PT Telkomunikasi Indonesia, termasuk
39.971.745.785 saham biasa yang dimiliki oleh 1.971 pemegang saham di luar
Indonesia, hingga tanggal 31 Desember 2014 terdapat 98 pemegang saham ADS yang
memiliki 55.381.118 ADS (1 ADS setara dengan 200 saham biasa).
Pada tahun 2014 dengan pendapatan yang tumbuh di atas
rata-rata industri. Jumlah pendapatan meningkat sebesar Rp6.729 miliar, atau
8,1%, dari Rp82.967 miliar pada 2013 menjadi Rp89.696 miliar pada 2014.
Peningkatan pendapatan di tahun 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan
pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika, pendapatan seluler,
serta pendapatan jasa telekomunikasi lainnya. Sarana Prasarana terdiri dari 1
Kantor Pusat, 7 Kantor Divisi
Regional (“Divre”), 58 Wilayah Telekomunikasi (“Witel”), Kantor Layanan terdiri dari 572 outlet
Plasa Telkom, 409 GraPARI (termasuk yang dikelola oleh pihak ketiga) dan
268 unit Mobile GraPARI.
Pada tahun
2015, modal dasar Telkom 1 saham Seri A Dwiwarna dan 399.999.999.999 saham Seri B. sedangkan modal yang ditempatkan dan disetor penuh 1
saham Seri A Dwiwarnadan 100.799.996.399 saham Seri B.
Selain itu, pendapatan Telkom pada tahun 2015 melebihi dari yang ditargetkan yaitu sebesar Rp 102,5
triliun dan kapitalisasi pasar sebesar
Rp313 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan sebesar
14,2%, jauh di atas rata-rata industri
c)
Faktor
Ekologi
Telkom
melakukan berbagai program terkait pelestarian lingkungan hidup yang terangkum
dalam program Telkom Go Green Action, meliputi upaya mitigasi emisi
karbon, efisiensi energi gedung perkantoran, efisiensi energi BTS, pemakaian
energi terbarukan, konsep kantor tanpa kertas, pengelolaan limbah, pengelolaan
dan daur ulang air, gerakan bersepeda ke kantor (biketo work), dan earth
hour.
d)
Faktor
Teknologi
Telkom melakukan peningkatan terhadap Telecommunication,
Information, Media Edutainment, dan Services atau
TIMES nya agar semakin kuat ke depannya, dengan menciptakan sinergi di antara
anak usaha industri yang akan lebih kompetitif di masa mendatang. Unit
usaha seluler sebagai kontributor utama telkom harus semakin memperkuat
dengan melindungi segala segmen bisnis legacy, sekaligus menumbuhkan
secara agresif segmen digital businessnya. Pembangunan Indonesia
Digital Network harus membawa kemanfaatan bisnis dan ekonomi yang besar
bagi Perseroan maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan
berkembanganya Teknologi telkom juga merancang strategi khusus dalam IT nya
untuk mempertahankan daya dan efektivitas dalam teknologi pada PT Telkom
Indonesia.
Perusahaan memiliki impian membentuk Digital Society (Masyarakat
Digital) dengan membangun infrastruktur agar dapat menyediakan layanan konektivitas berkualitas tinggi, seperti: Telkomsel yang telah membangun lebih dari
100 ribu BTS dimana lebih dari setengahnya adalah BTS 3G dan 4G untuk mendukung layanan
mobile broadband. Disamping itu,
Telkomsel akan meluaskan jangkauan layanan berteknologi
4G
LTE yang akan hadir di 40 kota
di seluruh Indonesia, yang akan semakin mendorong penggunaan layanan data pelanggan Perseroan. Telkomsel juga akan merintis pengembagan konten dan aplikasi seperti digital lifestyle, digital advertising, dan digital payment. Selain itu terdapat pula produk terbarunya yaitu UseeTV
(layanan televisi interaktif) dan online media entertaiment yang dapat
dinikmati oleh pelanggan melalui tripple
screen (TV, PC, smarthphone).
Bundling indihome juga yang lebih memiliki spefikasi yang lebih baik daripada
sebelumnya.
e) Faktor
Sosial
1. Bantuan
Sosial
Selain fokus pada bisnis, Telkom juga terus meningkatkan
komitmennya pada pemenuhan aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan (
Corporate Sosial Responsibility /”CSR”). Melalui Program Kemitraan dan Bantuan
Soaial Masyarakat, Telkom menyalurkan dana sebesar Rp182 miliar pada tahun
2013, yang keseluruhannya digunakan untuk berbagai inisiatif peningkatan
kesejahteraan masyarakat dalam lingkup aktivitas program Bina Lingkungan.
Telkom juga mengalokasikan dana bagi program CSR, yang terutama difokuskan pada
upaya untuk mendorong penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(“TIK”) di kalangan masyarakat Indonesia seluas-luasnya. Di bawah payung
program Indonesia Digital Community (“Indigo”), Telkom melakukan berbagai
inisiatif seperti program IndiSchool . Selain itu, Telkom juga aktif memberikan
bantuan kemanusiaan bagi program bencana alam melalui program Telkom Peduli dan
partisipasinya dalam program BUMN Peduli yang dikelola oleh Kementerian BUMN.
2. Kepercayaan
Masyarakat
Telkom menumbuhkan kepercayaan pelanggan dengan mewujudkan
1 juta IndiHome. Menjelang akhir tahun
2015, IndiHome berhasil meraih kepercayaan masyarakat lebih dari 1 juta pelanggan
di seluruh Indonesia. Kualitas produk
yang dihadirkan oleh perusahaan mempengaruhi konsumen dengan membeli produk
perusahaan yang membuat mereka percaya terhadap produk tersebut.
Perusahaan tidak
hanya memperkenalkan pembeli internet saja, tetapi juga dengan adanya produk
terbaru yaitu indihome (produk yang menyediakan layanan telepon rumah, akses
intenet berkecepaan tinggi, layanan tv interaktif, layanan portal musik, home
automation). Dengan adanya penawaran produk tersebut perusaaan mengalami
peningkatan 6,6% dibanding tahun sebelumnya. Telkom sedang bertransformasi
menjadi the king of digital (menjadi raja di udara melalui Telkomsel, raja di
darat melalui Fiber To The Home yaitu Indohome dan menjadi raja di laut melalui
Fiber Optic Broadband Highway dari Aceh sampai Papua serta ekspensi ke
regional). Dengan adanya produk-produk tersebut Telkom semakin dipercaya oleh
para pembeli untuk membeli produknya.
2.2
Lingkungan Industri
1.
Hambatan
Telkom dalam menghadapi industri
telekominikasi menetapkan 3 program utama yang disebut Mahakarya Telkom 2014
untuk menembus hambatan-hamabatan yang muncul, yaitu :
1. Revenue Telkomsel Double Digit Growth
Telkom memperkuat infrastruktur broadband Telkomsel
baik secara coverage, kapasitas, maupun kapabilitas dengan harapan
bisnis digital mampu tumbuh tinggi dan menjadi penopang Telkomsel meraih
pertumbuhan pendapatan double digit.
2. Indonesia Digital
Network (IDN) 2015
IDN 2015 dikembangkan untuk mewujudkan memperluas jangkauan akses, peningkatan
kualitas, dan peningkatan kapasitas infrastruktur
broadband di seluruh wilayah Indonesia.
3. International
Expansion
International expansion merupakan langkah Telkom untuk mewujudkan Perseroan “To
become a leading TIMES player in the region”. Telkom akan melakukan
pengembangan dan perluasan bisnis di luar Indonesia untuk memperkuat
usaha, memperluas pasar, dan membangun kompetensi sumber daya manusia yang
berkelas dunia.
2.
Persaingan
Kompetitif
Banyak sekali pesaing
yang di hadapi oleh Telkom dalam bisnisnya namun tetap saja, Telkom masih
unggul dalam hal ini seperti Tekomsel sampai tahun 2014 ini telkomsel masih di
urutan pertama di banding layanan lain seperti Indosat dan XL Axiata, semakin
berkembangnya waktu dan zaman Telkom akan membuka inovasi-inovasi baru dalam
meningkatkan kualitas produknya dalam persaingannya.
2.3
Lingkungan Operasi
1.
Pesaing
·
Segi sambungan telepon
kabel tidak bergerak dan SLJJ
Telkom
bersaing dengan penyedia layanan Broadbrand
lainnya seperti PT. First Media Tbk dan PT Supra Primatama Nusantara (Biznet Networks)
serta pesaing baru yaitu PT Media Nusantara Citra.
·
Segi seluler
Telkomsel
bersaing dengan penyedia layanan lainnya seperti Indosat, XL Axiata,
Hutchinson, Smart Telecom dan Bakrie Telekom. Namun, sampai dengan tanggal 31
Desember 2014, Telkomsel tetap menjadi penyedia layanan seluler terbesar di
Indonesia.
·
Segi SLI
Telkom
bersaing dalam layanan SLI tradisional (non-VoIP) di Indonesia terutama dengan
Indosat serta Bakrie Telecom. SLI juga menghadapi persaingan dengan VoIP dan
layanan suara berbasis internet lainnya seperti Skype dan Google Talk.
·
Segi VolP
VoIP
menggunakan komunikasi data untuk mengalihkan trafik suara ke internet, yang
umumnya menawarkan penghematan biaya yang sangat besar kepada pelanggan. Telkom
bersaing dengan sejumlah perusahaan lainnya yaitu XL Axiata, Indosat, Atlasat
Solusindo Pte. Ltd., PT Gaharu Sejahtera, PT Satria Widya Prima, PT Primedia
Armoekadata Internet dan PT Jasnita Telekomindo.
·
Segi Satelit
Melihat
peluang pasar dan keterbatasan transponder satelit, telkom mengembangkan bisnis
satelit dengan membangun Telkom-3S dan satelit Telkom-4.
·
Segi BTS
Telkom
sampai dengan 31 Desember 2014 mengoperasikan 85.420 BTS di seluruh Indonesia,
Pesaing utama dalam bisnis ini sama dengan segi yang lain yaitu adalah XL
Axiata, Indosat, Bakrie Telecom dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
2.
Pelanggan
Telkom mengelompokkan
pelanggan korporat menjadi :
- pelanggan business
yang terdiri dari pelanggan mikro, small dan medium enterprise ,
termasuk pemerintah daerah (“Pemda”), koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat,
- pelanggan enterprise yang meliputi BUMN, perusahaan
nasional dan perusahaan multi nasional.
- pelaggan Wholesale yang dikelompokkan dalam group
carrier service
- dan pelanggan internasional
pengelompokan ini didasarkan pada beberapa kriteria
seperti kontribusi terhadap pendapatan, area geografi operasi pelanggan dan tipe
serta ragam produk dan layanan yang Telkom tawarkan.
Pada 31 Desember 2014, Telkom memiliki total 40,5 juta
pelanggan telepon seluler yang terdiri dari Fixed
Broadband 3,4 juta, Mobile Broadband
31,2 juta, dan Blackberry 5,8 juta,
total 14,1 juta pelanggan telepon tetap yang terdiri dari Fixed Wireline 9,7 juta dan Fixed Wireless 4,4 juta dan juga total 140,6 juta pelanggan broadband
yang terdiri dari Pasca bayar (KartuHalo) 2,8 juta dan Pra Bayar (Simpati dan
Kartu As) 137,7 juta, pelanggan lainnya terdiri dari datacom 930,3
dan satelit-transponder 3,6 juta.
3.
Tenaga
kerja
Pelaksanaan rekrut SDM Telkom dilakukan dengan
mengoptimalkan sumber daya internal. Pada tahun 2013, Telkom telah merekrut
karyawan baru sebanyak 838 orang.
Dalam penilaian kinerja karyawan perusahaan menerapkan
asas objektif adil dan transparan yang mengacu pada pedoman pengukuran dan
penilaian kinerja yang bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen
melalui penetapan indikator kinerja. Penetapan target yang disepakati mengacu
pada target kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana tahunan
Perusahaan.
Penilaian kinerja individu mengacu pada realisasi kontrak
manajemen dan penilaian kompetensi karyawan dilakukan melalui penilaian 360
derajat oleh yang bersangkutan,atasan, bawahan dan rekan sejawat/satu tingkat.
Kedua proses penilaian dilakukan secara online melalui aplikasi sistem
informasi berbasis web pada intranet/portal.
Perusahaan melakukan peningkatkan kompetensi SDM dengan
cara pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan
pengembangankompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi bisnis dan operasional.
Perusahaan memberi kompensasi kepada karyawan yang
terdiri dari gaji pokok dan tunjangan, benefit serta insentif dan bonus yang
dikaitkan dengan kinerja dan berbagai fasilitas termasuk fasilitas kesehatan
bagi karyawan dan keluarganya. Telkom juga menyediakan program pensiun dan
program kesehatan paska kerja. Kompensasi terhadap karyawan senantiasa dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan
sesuai dengan harga pasar.
Telkom dalam mengeloa SDM telah menyusun Human
Capital Master Plan untuk mengoptimalkan potensi human capital yang
ada di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master Plan dilakukan
secara terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang
maupun tahunan serta strategi bisnis masing-masing Perusahaan yang tergabung
di Telkom Group. Jumlah karyawan Telkom sendiri pada tahun 2014 sebanyak
25.284 orang terdiri dari 17.279 orang karyawan Telkom dan 8.005 orang karyawan
entitas anak. Karyawan Telkom mengalami penurunan sebesar 3,4% dibandingkan
posisi per 31 Desember 2013 sejalan dengan berlanjutnya program multi exit sebagai
bagian dari upaya revitalisasi dan peningkatan efisiensi SDM sejak tahun 2002.
Pada tahun
2015 jumlah pegawai Telkom
Group sejumlah 24785 yang terdiri dari Telkom sejumlah 16.097 dan entitas anak sejumlah 8.688.
4.
Pemasok
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta Integritas,
Telkom terus konsisten hingga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan penggunaan sistem e-auction melalui aplikasi yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan
proses tender dan negosiasi telah berbasis computer sehingga berlangsung adil dan transparan.
Telkom
melakukan pemilihan pemasok dengan melalui tiga tahapan utama yaitu Registrasi
Supplier dimana Suplier melakukan registrasi secara online melalui aplikasi Supply Management and Logistic
Enhancement ("SMILE"), kemudian dilanjutkan dengan Seleksi
Supplier dimana Telkom melakukan assessment pemasok sesuai dengan klasifikasi usaha dan beberapa kriteria lain sehingga menghasilkan ranking dan short-list dan dilanjutkan dengan penetapan Eligible Bidder yaitu pemasok yang berhak atau akan dilibatkan untuk mengikuti proses procurement .
Beberapa pemasok yang mendukung kegiatan Telkom yaitu :
No.
|
Kategori Perusahaan
|
Nama Perusahaan
|
1
|
Konstruksi Infrastruktur Telekomunikasi Kualifikasi Besar
|
PT Datacomm Dangraha
|
2
|
Kontruksi Infrastruktur Telekomunikasi Kualifikasi Menengah
|
PT Astra Graphia Information Technology
|
3
|
Konstruksi Infrastruktur Telekomunikasi Kualifikasi Kecil
|
PT Sinar Agung Jaya Perkasa
|
4
|
Konstruksi Gedung Sipil dan Mekanikal Elektrikal
|
PT Granary Reka Cipta
|
5
|
Jasa Persewaan Alat Transportasi
|
PT Takari Sumber Mulia
|
6
|
Teknologi Informasi
|
PT Skill Nusa Infotama
|
7
|
Konsultan
|
PT Spire Indonesia
|
8
|
Jasa Outsourcing
|
Koperasi Metropolitan
|
5.
Pemasar
Telkom menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif
untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan Perusahaan Outlet
Plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan
layanan. Di samping beberapa jaringan distribusi layanan kami lainnya. Seperti
:
ü GraPARI
ü Contact Center
ü Partnership Store
ü Feet On the Street
ü Dealer Resmi dan Gelar Ritel
ü Team Acount Manager
ü Telkom Solution Houses
ü SME Center
ü Website
ü Social Media
6. Kreditur
Selama tahun 2015 likuiditas eksternal perusahaan sebesar
Rp 20.561 trilium. Rasio lancar pada tahun 2015 sebesar 135,3 % sedangkan pada
tahun sebelumnya 106,1 % yang mengindkasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang kepada para kreditur meningkat.
Komentar
Posting Komentar