Makalah Penilaian Kinerja
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …....................................................................................................2
Daftar Isi……..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………………….....…….…4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………....…….…4
1.3 Tujuan Masalah………………………………………………............5
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian penilaian kinerja?.........................................................6
2.2
Tujuan
penilaian kinerja?..............................................................7
2.3
Manfaat
penilaian kinerja?............................................................8
2.4
Proses
penilaian kinerja?..............................................................12
2.5
Kriteria
penilaian kinerja?.............................................................14
2.6
Periode
penilaian dilakukan?.........................................................15
2.7
Metode-metode
penilaian kinerja?.................................................17
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan……………………………………..…………..............20
3.2 Kritik dan Saran……...……………..................................................20
Daftar Pustaka.......................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sumber daya manusia merupakan
salah satu sumber keunggulan kompetitif dan elemen kunci yang penting untuk
meraih kesuksesan dalam bersaing untuk mencapai tujuan.Oleh karena itu,
pengelolaan sumber daya manusia bagi organisasi hal yang penting bagi pelayanan
kepada masyarakat.Sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen.Yang
merupakan unsur manajemen yang di dalamnya terdapat tenaga kerja pada
perusahaan. Manusia selalu aktif dan
dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana,
pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Tujuan tidak mungkin terwujud
tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu
canggihnya.Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi
perusahaan.Jika peran aktif karyawan tidak diikut sertakan.Mengatur karyawan
adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempuyai pikiran, perasaan, status,
keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam
organisasi.Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur
mesin, modal, atau gedung.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
makalah yang berjudul “Penilaian
Kinerjal”
yaitu:
1.2.1
Apa pengertian penilaian kinerja?
1.2.2
Apa tujuan
penilaian kinerja?
1.2.3
Apamanfaat
penilaian kinerja?
1.2.4
Bagaimana
proses penilaian kinerja?
1.2.5
Apa kriteria
penilaian kinerja?
1.2.6
Kapan
periode penilaian dilakukan?
1.2.7
Apa saja
metode-metode penilaian kinerja?
1.3
Tujuan Masalah
Adapun tujuan
masalah dalam makalah yang berjudul “Penilaian Kinerja” yaitu:
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian penilaian kinerja,
1.3.2
Untuk mengetahui apa tujuan penilaian kinerja,
1.3.3
Untuk mengetahui manfaat penilaian kinerja,
1.3.4
Untuk mengetahui proses penilaian kinerja,
1.3.5
Untuk mengetahui yang saja kriteria penilaian kinerja,
1.3.6
Untuk mengetahui tanngung jawab pada penilaian,
1.3.7
Untuk mengetahui kapan dilakukannya penilaian kinerja,
1.3.8
Untuk
mengetahui macam-macam metode penilaian kinerja,
1.3.9
Untuk
mengetahui masalah-masalah dalam penilaian kinerja,
1.3.10
Untuk
mengetahui karakteristik sistem penilaian kinerja yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penilaian Kinerja
Suatu penelitian
telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang menyenangkan sangat
penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang paling produktif.Dalam
interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan, berbagai asumsi dan harapan
lain muncul.Ketika atasan dan bawahan membentuk serangkaian asumsi dan harapan
mereka sendiri yang sering agak berbeda, perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya
berpengaruh pada tingkat kinerja. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil
kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama. (Rivai & Basri, 2004: 14).
Apabila dikaitkan dengan performance
sebagai kata benda (noun), maka pengertian performance atau kinerja adalah
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya
pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
bertentangan dengan moral dan etika. (Rivai & Basri, 2004:16).
Penilaian kinerja sendiri memiliki beberapa pengertian yaitu:
1. Suatu
sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi
sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk
tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif
seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada
masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat semuanya
memperoleh manfaat. (Schuler & Jackson, 1996:3)
2. Pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur kerja individu.
Menurut Robbins (1996) yang dikutip oleh
Rivai dan Basri dalam bukunya yang berjudul performance apprasial, pada halaman
15 menyatakan bahwa ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja
individu yaitu:
a.
Tugas
individu
b.
Perilaku
individu
c.
Ciri individu.
Dari beberapa pengertian kinerja di atas
maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar
kriteria yang ditetapkan dalab pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan
menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat
imbalan.
Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan
apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan.Kinerja individu sendiri
dipengaruhi oleh kepuasan
kerja.Kepuasan kerja itu sendiri adalah
perasaan individu terhadap pekerjaannya.Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian
mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan
kebutuhannya.Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal
dengan penilaian kinerja.
Penilaian kinerja merupakan metode
mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan.Dalam penilaian
kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan
penerima pesan sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan baik.
Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan
pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian
kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh
mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai
tujuan yang ada.
2.2
Tujuan Penilaian Kinerja
Schuler dan jackson dalam bukunya yang
berjudul Manajemen sumber daya manusia edisi keenam, jilid kedua pada tahun
1996 menjelaskan bahwa sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini
mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi kinerja yang
berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori, yaitu:
1. Evaluasi
yang menekankan perbandingan antar-orang.
2. Pengembangan
yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri seseorang dengan berjalannya
waktu.
3. Pemeliharaan
sistem.
4. Dokumentasi
keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi peningkatan.
Efektifitas dari penilaian kinerja diatas
yang dikategorikan dari dua puluh macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung
dalam sasaran bisnis strategis yang ingin dicapai. Oleh sebab itu penilaian
kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran strategis karena berbagai alasan
(Schuler&Jackson ,1996 : 48), yaitu:
1. Mensejajarkan
tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu, menambahkan deskripsi tindakan
yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang harus mereka capai agar
suatu strategi dapat hidup.
2. Mengukur
kontribusi masing-masing unut kerja dan masing-masing karyawan.
3. Evaluasi
kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-keputusan
administratif yang mempetinggi dan mempermudah strategi.
4. Penilaian
kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi
strategi dan program-program baru.
2.3
Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat
penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui manfaat
yang dapat mereka harapkan. (Rivai & Basri, 2004:55)
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:
1. Orang
yang dinilai (karyawan),
2. Penilai
(atasan, supervisor, pimpinan, manager, konsultan), dan
3. Perusahaan.
2.3.1
Manfaat bagi
Karyawan yang Dinilai
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah (Rivai&Basri,2004 :58),antara lain:
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah (Rivai&Basri,2004 :58),antara lain:
2. Meningkatkan
kepuasan hidup.
3. Adanya
kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.\
4. Umpan
balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
5. Pengetahuan
tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
6. Pengembangan
tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar, membangun kekuatan dan
mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
7. Adanya
kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
8. Peningkatan
pengertian tentang nilai pribadi.
9. Kesempatan
untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana mereka mengatasinya.
10. Suatu
pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu untuk dilaksanakan
untuk mencapai harapan tersebut.
11. Adanya
pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan.
12. Kesempatan
untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun dorongan atau pelatihan
yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
13. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif
dengan atasan.
2.3.2
Manfaat bagi
Penilai
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja (Rivai & Basri, 2004 : 60) adalah:
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja (Rivai & Basri, 2004 : 60) adalah:
1. Kesempatan
untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja karyawan untuk
perbaikan manajeman selanjutnya.
2. Kesempatan
untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang pekerjaan individu dan
departemen yang lengkap.
3. Memberikan
peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerjaan manajer
sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.
4. Identifikasi
gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
5. Peningkatan
kepuasan kerja .
6. Pemahaman
yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa grogi, harapan, dan
aspirasi mereka.
7. Menigkatkan kepuasan kerja baik terhadap
karyawan dari para manajer maupun dari para karyawan.
8. Kesempatan
untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan memberikan pandangan yang
lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih
besar kepada perusahaan.
9. Meningkatkan
rasa harga diri yang kuat diantara manajer dan juga para karyawan, karena telah
berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide para manajer.
10. Sebagai
media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu dengan sasaran
kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran perusahaan.
11. Kesempatan
bagi para manajer untuk menjelaskan pada karyawan apa yang sebenarnya diingikan
oleh perusahaan dari para karyawan sehingga para karyawan dapat mengukur
dirinya, menempatkan dirinya, dan berjaya sesuai dengan harapan dari manajer.
12. Sebagai
media untuk menigkatkan interpersonal relationship atau hubungan antara pribadi
antara karyawan dan manajer.
13. Dapat
sebagai sarana menimgkatkan motivasi karyawan dengan lebih memusatkan perhatian
kepada mereka secara pribadi.
14. Merupakan
kesempatan berharga bagi manajer agar dapat menilai kembali apa yang telah
dilakukan sehingga ada kemungkinan merevisi target atau menyusun prioritas
kembali.
15. Bisa
mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi atau perubahan tugas karyawan.
2.3.3
Manfaat bagi
Perusahaan
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai & Basri, 2004 : 62) antara lain:
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai & Basri, 2004 : 62) antara lain:
1. Perbaikan
seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan karena:
a.
Komunikasi menjadi
lebih efektif mengenai tujuan perusahaan dan nilai budaya perusahaan,
b.
Peningkatan rasa
kebersamaan dan loyalitas,
c.
Peningkatan
kemampuan dan kemauan manajer untuk menggunakan keterampilan dan keahlian
memimpinnya untuk memotivasi
karyawan dan mengembangkan
kemauan dan keterampilan karyawan.
2. Meningkatkan
pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan oleh masing-masing
karyawan;
4. Meningkatkan
motivasi karyawan secara keseluruhan;
5. Meningkatkan
keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan perusahaan;
6. Peningkatan
segi pengawasan melekat dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap
karyawan;
7. Harapan
dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan;
8. Untuk
mengenali lebih jelas pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan;
9. Kemampuan
menemu kenali setiap permasalahan;
10. Sebagai
sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh perusahaan;
11. Budaya
perusahaan menjadi mapan. Setiap
kelalaian dan ketidakjelasan dalam membina sistem dan prosedur dapat
dihindarkan dan kebiasaan yang baik dapat diciptakan dan dipertahankan. Berita
baik bagi setiap orang dan setiap karyawan akan mendukung pelaksanaan penilaian
kinerja, mau berpartisipasi secara aktif dan pekerjaan selanjutnya dari
penilaian kinerja akan menjadi lebih baik;
12. Karyawan
yang potensil dan memungkinkan untuk menjadi pimpinan
perusahaan atau sedikitnya yang
dapat dipromosikan menjadi lebih mudah terlihat, mudah diidentifikasikan, mudah
dikembangkan lebih lanjut, dan memungkinkan peningkatan tanggung jawab secara
kuat;
13. Jika
penilaian kinerja ini telah melembaga dan keuntungan yang diperoleh perusahaan
menjadi lebih besar, penilaian kinerja akan menjadi salah satu sarana yang
paling utama dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
2.4 Proses Penialaian Kinerja
Berikut
adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk menilai kinerja anak buah
atau pegawai Anda.
1.
Persiapkan data-data yang
dibutuhkan
Langkah pertama adalah mempersiapkan data-data yang
berkaitan dengan perilaku dan kinerja bawahan Anda. Ini dapat berupa catatan,
laporan, hasil bimbingan terakhir, dan sebagainya.
2.
Buat penilaian
Gunakan data-data yang telah dipersiapkan tersebut sebagai
landasan menilai dan memberikan umpan balik. Penilaian dan umpan balik ini
umumnya termasuk sebagai draf penilaian (sementara). Meskipun demikian, Anda
tetap harus serius membuatnya.
3.
Diskusikan dengan atasan
langsung
Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan penilaian dan
umpan balik sementara dengan atasan langsung Anda. Tujuannya, untuk memutuskan
penilaian akhir yang fairdan
objektif.
4.
Selenggarakan pertemuan
dengan bawahan Anda
Setelah penilaian akhir diputuskan, selenggarakan pertemuan
dengan bawahan Anda. Pertemuan ini seyogianya dilangsungkan di tempat dan waktu
yang nyaman (misalnya kantor Anda atau ruang rapat) sehingga Anda berdua tidak
terganggu aktivitas lain.
5.
Serahkan hasil penilaian
kepada bawahan Anda
Langkah kelima adalah menyerahkan hasil penilaian kepada
bawahan Anda. Jangan lupa, berikan waktu yang memadai agar karyawan yang
bersangkutan membaca hasil tersebut.
6.
Bahas hasil penilaian
Langkah selanjutnya adalah membahas hasil penilaian Anda.
Dalam pembahasan ini, kemukakan dasar penilaian Anda dengan bahasa yang positif
dan ukurannya (misalpengukuran
motivasi). Setelah itu, berikan kesempatan bawahan Anda untuk menyampaikan
pendapat atau tanggapan.
Mungkin saja dia memiliki pandangan yang berbeda atas
penilaian yang Anda berikan. Terima argumentasi tersebut lalu diskusikan lebih
lanjut sehingga Anda berdua dapat menyepakati penilaian akhirnya.
7.
Informasikan rencana
pengembangan
Langkah terakhir adalah menginformasikan rencana
pengembangan untuk bawahan Anda. Rencana ini dapat berupa pelatihan, promosi
jabatan, penugasan, atau permagangan. Seperti halnya langkah keenam, langkah
ini bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan bersama agar pengembangan tersebut
berjalan dengan lancar dan berhasil guna (efektif).
2.5 Kriteria Kinerja
Dalam menetapkan kriteria kinerja, Mondy & Noe(2005)
membagi menjadi beberapa kritera,yaitu :
1.
Ciri-ciri
Ciri-ciri
karyawan tertentu seperti sikap, penampilan, dan inisiatif merupakan dasar
untuk evaluasi.
2.
Perilaku
Ketika hasil dari tugas individu
sulit untuk ditentukan, organisasi dapat mengevaluasi perilaku seseorang yang
terkait dengan tugas atau kompetensi.
3.
Kompetensi
Kompetensi
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, sifat dan perilaku, dan berhubungan
dengan keterampilan interpersonal atau berorientasi bisnis.
4.
Pencapaian tujuan
Jika
organisasi mempertimbangkan hasil akhir pencapaian tujuan sebagai suatu hal
yang berarti, hasil pencapaian tujuan akan menjadi faktor yang tepat untuk
dievaluasi untuk dibandingkan dengan standar.
5.
Peningkatan potensi
Ketika
organisasi mengevaluasi kinerja karyawan, criteria difokuskan pada masa lalu,
masa sekarang, dibandingkan dengan standar.
2.6 Periode Penilaian
Evaluasi kinerja biasanya dilakukan
secara berkala dalam interval waktu tertentu. Pada sebagian besar organisasi,
penilaian dilakukan satu atau dua kali dalam setahun. Pada umumnya, pekerja
pertama kali di evaluasi menjelang berakhirnya masa percobaan. Mengevaluasi
para karyawan baru beberapa kali selama tahun pertama mereka bekerja, juga
merupakan praktek yang lazim dilakukan.
2.7 Metode-Metode Penilaian
Menurut Mondy & Noe (2005), ada tujuh metode penilaian kinerja yaitu:
1.
Rating Scales
Menilai
kinerja pegawai dengan menggunakan skala untuk mengukur faktor-faktor kinerja (performance
factor).Misalnya dalam mengukur tingkat inisiatif dan tanggung jawab
pegawai.Skala yang digunakan adalah 1 sampai 5, yaitu 1 adalah yang terburuk
dan 5 adalah yang terbaik. Jika tingkat inisiatif dan tanggung jawab pegawai
tersebut biasa saja, maka ia diberi nilai 3 atau 4 dan begitu seterusnya untuk
menilai faktor-faktor kinerja lainnya.
2.
Critical Incidents
Evaluator
mencatat mengenai apa saja perilaku/pencapaian terbaik dan terburuk (extremely
good or bad behaviour) pegawai. Dalam metode ini, penilai harus menyimpan
catatan tertulis tentang tindakan-tindakan atau prilaku kerja yang sangat
positif (high favorable) dan perilaku kerja yang sangat negatif (high
unfavorable) selama periode penilaian.
3.
Essay
Evaluator
menulis deskripsi mengenai kekuatan dan kelemahan karyawan, kinerjanya pada
masa lalu, potensinya dan memberikan saran-saran untuk pengembangan pekerja
tersebut.Metode ini cenderung lebih memusatkan perhatian pada perilaku ekstrim
dalam tugas-tugas karyawan daripada pekerjaan atau kinerja rutin yang mereka
lakukan dari hari ke hari.Penilaian seperti ini sangat tergantung
kepada kemampuan menulis seorang penilai.
4.
Work standard
Metode ini
membandingkan kinerja setiap karyawan dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya atau dengan tingkat keluaran yang diharapkan.Standar mencerminkan
keluaran normal dari seorang pekerja yang berprestasi rata-rata, yang bekerja
pada kecepatan atau kondisi normal.Agar standar ini dianggap objektif, para
pekerja harus memahami secara jelas bagaimana standar yang ditetapkan.
5.
Ranking
Penilai
menempatkan seluruh pekerja dalam satu kelompok sesuai dengan peringkat yang
disusun berdasarkan kinerja secara keseluruhan.Contohnya, pekerja terbaik dalam
satu bagian diberi peringkat paling tinggi dan pekerja yang paling buruk
prestasinya diletakkan di peringkat paling bawah. Kesulitan terjadi bila
pekerja menunjukkan prestasi yang hamper sama atau sebanding.
6.
Forced distribution
Penilai
harus “memasukkan” individu dari kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori yang
serupa dengan sebuah distribusi frekuensi normal. Contoh para pekerja yang
termasuk ke dalam 10 persen terbaik ditempatkan ke dalam kategori tertinggi, 20
persen terbaik sesudahnya ke dalam kategori berikutnya, 40 persen berikutnya ke
dalam kategori menengah, 20 persen sesudahnya ke dalam kategori berikutnya, dan
10 persen sisanya ke dalam kategori terendah. Bila sebuah departemen memiliki
pekerja yang semuanya berprestasi istimewa, atasan “dipaksa” untuk memutuskan
siapa yang harus dimasukan ke dalam kategori yang lebih rendah.
7.
Behaviourally Anchored Rating Scales (BARS)
Evaluator menilai pegawai berdasarkan beberapa jenis
perilaku kerja yang mencerminkan dimensi kinerja dan membuat skalanya. Misalnya
penilaian pelayanan pelanggan. Bila pegawai bagian pelayanan pelanggan tidak
menerima tip dari pelanggan, ia diberi skala 4 yang berarti kinerja lumayan.
Bila pegawai itu membantu pelanggan yang kesulitan atau kebingungan, ia diberi
skala 7 yang berarti kinerjanya memuaskan, dan seterusnya. Metode ini
mendeskripsikan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tingkat kinerja yang
diharapkan.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer
untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan
selanjutnya. Penilaian perilaku meliputi
penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi,
dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada standar
fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada
stndar fisik yang dapat dipakai sebagai tolak ukurnya, seperti meter, liter,
dan kilogram.Aspek penting dari suatu sistem penilaian kerja adalah memiliki
standar yang jelas.Sasaran utama dari adanya standar tersebit ialah
teridentifikasinya unsur-unsur krital suatu pekerjaaan.Standar itulah yang
merupakan tolak ukur seseorang melakukan pekerjaannya.
1.2
Kritik dan Saran
Dalam makalah ini yang berjudul “Penialaian Kinerja” tersebut penulis berusaha memaparkannya dalam setiap bab. Penulis
memahami bahwa makalah tersebut masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan
guna kesempurnaan dari makalah, serta nantinya dapat dijadikan sebagai
literatur dalam penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan-definisi.html
https://erfanrosyadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-penilaian-kinerja.html
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^