PERANAN BUSINESS PLAN DALAM KEWIRAUSAHAAN (Kewirausahaan)





 


PERANAN BUSINESS PLAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

Makalah
Guna Memenuhi Tugas Kewirausahaan
kelas G


Oleh:
Muhamad Faisal Rozaq       140810201212
Bahrin Al Amin                     140810201249
Aris Susanti                           150810201020
Fadlilah Rizky N Bch           150810201022
Tantowi Rizal                        150810201027
Layla Nurjannah                  150810201041
M. Ainul Yaqin                     150810201043
Resy Mega Elsera                 150810201172




JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Peranan Business Plan dalam Kewirausahan”, ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, SE, M.Si, selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan kelas G Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Business Plan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.






Jember, 23 September 2017




DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................           i
KATA PENGANTAR.....................................................................           ii
DAFTAR ISI.....................................................................................          iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..............................................................           1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................           1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................           1
1.3 Tujuan ........................................................................................           1
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................           2
2.1 Pengertian Business Plan ..........................................................          2
2.2 Alasan Diperlukannya Business Plan.......................................          3
2.3 Faktor - Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun
      Business Plan..............................................................................           5
BAB 3. PENUTUP...........................................................................         14
3.1 Kesimpulan.................................................................................         14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................         11






BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.

1.2     Rumusan Masalah
         1. Apa Pengertian dari business plan?
 2. Mengapa business plan diperlukan?
 3.  Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun business plan?
1.3     Tujuan
1.  Mengetahui pengertian dari Business Plan
2.  Memahami manfaat dari Business Plan
3. Memahami faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun business plan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Business Plan
A good definition: A business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your business to sell enough of its product or service to make satisfactory profit and be attractive to potential backers. A batter defitiniton: A business plan is a selling, document that conveys the excitement and promise of your business to any potential backers or stakeholders. (Bygrave 1994: 144)
Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa business plan adalah sebuah selling document yang mengungkap daya tarik dan hrapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Hisrich-Peters memberikan definisi sebagai berikut: The business plan is a written document prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. It is often a integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing adan human resources. (Hisrich-Peters, 1995: 113)
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan wirausaha yang menggambarkan semua unsure-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal menganai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.
Suatu definisi business plan yang cukup panjang diungkapkan lagi oleh bygrave, 1994: 441) sebagai berikut : Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuti oleh wirausaha. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I now? Where am I going? How will I get there?
Busines Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkan sekarang dan masa depan yang dikehendaki. Definisinya It is a written statement setting forth the business’s mission and objectives, its operational and financial detail, its ownership and management structure and how it hopes to achieve its objectives (Megginson, 2000) artinya business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan atau permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.

Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun Businenss Plan (Bygrave, 1994:115):
1. To sell yourself on the business
2. To obtain bank financing
3. To obtain investent funds
4. To arange strategic alliances
5. To obtain large contracts
6. To attract key employes
7. To complete mergers and acquisitions
8. To motivate and focus your management team

Jadi tujuan menyusun Business Plan adalah :
1.      Menyatakan bahwa Anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan Anda juga harus meyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan Anda.
2.      Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan.
3.      Business Plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan Anda.
4.      Business Plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi karena Business Plan dapat meyakinkan perusahaan lain agar mau melakukan merger dan akuisisi.
5.      Business Plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan.

Rencana bisnis yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh suatu kekayaan atau cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha. Ada 5 alasan utama mengapa harus disiapkan business plan yaitu:
1.      Busines merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3.      Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, penyadang dana. Dengan adanya business plan membuat mereka tujuan dan cara operasional bisnis.
4.      Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah-langkah praktis mengahadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
5.      Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena beberapa factor:
1.      Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang meiliki tanggung jawab.
2.      Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaa bisnis.
3.      Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
4.      Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.



Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:
1.   Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu, nama yang diberikan jangan hanya berorientasi pada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
2.      Lokasi
Lokasi Perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu
1.      Lokasi perkantoran (tempat kedudukan) yang berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berada di tempat lain.
2.      Lokasi perusahaan (tempat kediaman) yang berarti tempat perusahaan beroperasi.
Lokasi Pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko akan terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun.
Lokasi pabrik atau industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah dekat dengan sumber material, dekat dengan pasar, mudah mendapat tenaga kerja, mudah fasilitas transportasi, mudah memperoleh bahan bakar, mudah memperoleh bahan bakar, mudah memperoleh air, dan, sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya. Untuk industry mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku dan fasilitas transport. Lokasi yang baik ialah yang mempertimbangkan faktor-faktor di atas secara seimbang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu:
a.       Backward Linkage, berarti pertalian ke belakang yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
b.      Forward Linkage, berarti pertalian ke depan yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3.      Komoditi yang akan diusahakan
Komoditi yang akan diusahakan ini tergantung kepada pemilik usaha yang dipengaruhi informasi yang diperoleh dari lingkungannya atau pengalaman atau dari relasi khusus untuk mengusahakan komoditi tersebut. Menurut Drs. Wasty Soemanto, 1992: 224, memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
a.       Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang ataupun jasa.
b.      Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c.       Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d.      Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
4.      Konsumen yang dituju
Dalam hal ini perlu dianalisa calon-calon konsumen yang diharapkan. Apakah konsumen bertempat tinggal di lingkungan usaha? Ataukah perusahaan akan menjangkau konsumen yang lebih jauh. Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industry tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.
5.      Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher).
6.      Partner yang akan diajak kerjasama
Menurut Musselman dan Hughes (1964), partnership ialah an association of two or more persons to carry on as co-owners of a business for profit yang artinya partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang usaha yang mencari laba, tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari laba.
Ada dua macam partnership yaitu:
a.       General partnership yaitu semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis sama- sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
b.      Limited partnership yaitu memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan Bersama dan disepakati Bersama baik di depan notaris ataupun-tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Adapun hal-hal yang dimuat dalam persetujuan:
a.       Nama-nama partner
b.      Jumlah penyertaan modal
c.       Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
d.      Gaji dan honor
e.       Pembagian laba atau kerugian
f.        Prosedur menambah partner
g.      Prosedur memberhentikan partner
h.      Penambahan karyawan
i.        Tanggung jawab dan otoritas
7.      Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari orang jujur padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama. Nah, dalam hal ini perlu pengamatan atau pengawasan yang dilakukan terus-menerus, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Selain itu, pantau tindak tunduknya, melalui catatan-catatan tertulis, informasi, ataupun rumor-rumor yang berkembang diantara karyawan lainnya.
Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkanfamili dekat sebagai tangan kanan pemilik. Barangkali perlu dipertimbangkan jika family dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkan ia pada posisi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis. Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus selektif bila mau menempatkan seseorang dalam kegiatan bisnis orang lain karena tidak semua anak-anak sama perangainya.

8.      Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau meminjam kepada keluarganya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya.
Setelah usaha berjalan, kejujuran harus tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang dapat menunjang perkembangan suatu usaha. Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank. Melalui bank dapat memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
a.       Pro dan Kontra Mengambil Kredit/Berhubungan dengan Bank
Ada orang yang senang mengambil utang atau berhubungan dengan bank, tetapi ada pula orang yang tidak mau berutang. Sebenarnya mengambil utang itu tidak masalah, sepanjang manajemen utang diatur dengan baik. Artinya, uang dari utang harus digunakan untuk sektor produktif. Rencana pembayaran utang harus disusun secara cermat dan teratur, disiplin tinggi agar selalu tepat waktu.
b.      Mengatur Manajemen Keuangan Secara Fisik
1)      Seorang wirausaha mengambil utang harus disesuaikan dengan kemampuan mencicil
2)      Jangan mengambil utang besar
3)      Jangan silau dengan tawaran kredit bank apabila tidak membutuhkannya
4)      Jangan sesekali mengambil utang dengan bunga tinggi
5)      Hitung terlebih dahulu berapa besar bunga pinjaman yang harus dibayar selama sebulan atau setahun dan bandingkan dengan keuntungan usaha.
6)      Jika utang terlalu memberatkan keuangan perusahaan, maka cari jalan keluar untuk segera melunasi utang
7)      Pacu kinerja usaha untuk meningkatkan volume penjualan, mencari uang untuk pelunasan utang
8)      Buat analisis secara baik dan tajam sebagai pertimbangan mengambil utang
9)      Dalam keadaan inflasi ada gejala-gejala harga naik maka mengambil kredit cukup menguntungkan, asal volume penjualan  usaha bisa meningkat, minimal dalam keadaan stabil
10)  Jangan menggunakan uang perusahaan untuk membangun  rumah pribadi, kecuali susun anggaran lebih dulu berapa uang perusahaan akan dipakia.
11)  Sebaiknya mulailah berusaha dengan modal kerja minimal, mempelajari kebutuhan modal tambahan untuk pengembangan usaha yang menguntungkan
12)  Ambillah pinjaman atau kredit apabila ada peluang untuk meningkatkan efisiensi
13)  Mengambil kredit tanpa perhitungan matang menimbulkn bencana bagi perusahaan
14)  Soliditas pemilik perusahaan itu sendiri. Ada tiga macam soliditas yaitu
a)      Soliditas Moral, artinya bagaimana moral pribadi pemilik perusahaan, apakah seorang pemabuk, penjudi, peminum, dan sebagainya.
b)      Soliditas komersial, artinya kemampuan pribadi pemilik perusahaan untuk menepati janji-janji dagang yang dibuatnya. Misalnya ketetapan waktu membayar utang, tepat waktu mengirim barang dan sebagainya.
c)      Soliditas Finansial, artinya perusahaan yang berutang, apakah layak dipercaya bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusahaan tersebut tidak akan lenyap percuma, karena besarnya unsur resiko yang dihadapi.
9.    Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan. Yang pertama adalah ekonomis. Wirausaha ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Sedangkan yang kedua adalah wirausaha prestise. Wirausaha yang prestise akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Hal ini tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan serta konsumen yang akan dilayani disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
10.    Penyebaran Promosi
       Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha tersebut perlu diperkenalkan atau dipromosikan. Jika akan di promosikan harus direncanakan bentuk promosi. Tempat atau media mempromosikan, keunggulan yang akan ditunjukkan, apakah menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.
Elemen-elemen Promosi antara lain :
a.       Advertising, yaitu berupa iklan diberbagai media
b.      Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko maupun yang berkunjung ke rumah-rumah
c.       Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral adiah, undian kupon dan sebagainya
d.      Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan
Bentuk-bentuk Advertising yang sering digunakan antara lain :
a.       Papan reklame, didirikan dipinggir jalan di tempat strategis sehingga jelas dipandang.
b.      Poster, yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan diatas kertas atau kain.
c.       Katalog, juga dibuat diatas kertas dengan desain menarik, berisi keterangan dengan gambar disertai foto dengan daftar harga barang yang ditawarkan.
d.      Folder, ini dibuat dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat sehingga menarik, kecil mungil, dihiasi tulisan, gambar dan foto.
e.       Spanduk, pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis, dipasang di jalan-jalan ataupun di depaan gedung tertentu.
f.        Slide, merupakan bahan yang diproyeksikan di dalam bioskop sehingga menjdi bahan iklan yang ditayangkan sebelum pemutaran film.
g.      Iklan, sejenis reklame yang dipasang pada media cetak seperti surat kabar, majalah, atau media elektronik seperti televisi atau radio.
h.      Papan nama perusahaan, biasa dipasang ditempat usaha, agar masyarakat mengetahui kegiatan apa yang sedang berjalan ditempat tersebut. Rasa ingin tahu masyarakat menjadi daya tarik tersendiri terhadap perusahaan.
Bagi sebuah perusahaan kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan cara :
·      Memasang papan nama perusahaan
·      Memasang spanduk yang menyatakan “Sudah Dibuka usaha...” dan menonjolkan keunggulan-keunggulan produknya
·      Menyebarkan brosur-brosur, selebaran, sebagai pemberitahuan keberadaan usaha tersebut
·      Memberitahukan teman-teman, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung
·      Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisis tersebut
          Bentuk Formal Bussiness Plan
       Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk business plan, akan tetapi pada umumnya business plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1.      Halaman Depan
Di halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewakyu-waktu melalui telepon.
2.      Daftar Isi
Harus dibuat daftar isi secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
3.      Rangkuman eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangan penting karena pembaca ingin melihat secara cepat apa isi dari keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4.      Penjelasan tentang Perusahaan
Disini diungkapkan strategi peruahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan.
5.      Pemasaran
Disini diungkapkan berapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang.
6.      Barang dan Jasa yang Dihasilkan
Disini siungkapkan mengenai kualitas, kuantitas, kegunaan, dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.
7.      Usaha Meningkatkan Penjualan
Disini dijelaskan tentang berbagai tekhnik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang perlu diangkat diberbagai daerah.
8.      Permodalan
Disini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan.
9.      Apendix
Disini diungkapkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Misalnya akte pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
2.      Busness plan ada karena business merupakan satu blueprint, sebagai alat untuk mencari dana, sebagai alat komunikasi untuk menarik orang lain,  supaya membuat seseorang menjadi manajer, serta membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya.
3.      Faktor-faktor yang diperhatikan meliputi: nama perusahaan, lokasi, komoditi yang diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang dimasuki, partner yang diajak kerjasama, personil yang dipercaya, modal, peralatan, serta promosi.


DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2017. Kewirausahaan. Bandung. Alfabeta, cv.
 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Penilaian Kinerja

Makalah Motivasi Kerja

LAPORAN HASIL OBSERVASI ASPEK PEMASARAN PADA PRODUK CILOK