Analisis Laptop Si Unyil (Tugas Manajemen Operasi)
LAPTOP SI UNYIL “SARUNG SALAH SATU
KEUNIKAN KHAS INDONESIA”
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebiasaan memakai sarung ternyata dimulai di daerah Jawa
Timur. Daerah Jawa Timur terkenal dengan banyaknya pesantren dari dulu. Karena
seragam yang dipakai oleh para santri adalah baju koko lengkap dengan
sarungnya, kebiasaan itu berkembang menjadi tradisi hingga seluruh pelosok
Indonesia.Sejak tahun 1953 PT. Behaestex selalu konsisten mencipatan sarung
dengan kualitas terbaik. Helai demi helai benang ditenun dengan sentuhan nilai
seni yang patut dibanggakan. Sebuah persembahan karya seni bernilai tinggi
telah menjadi kebanggaan para pecinta sarung tenun Indonesia dan mancanegara.
Salah satu produk terbaiknya adalah sarung
atlas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan
diatas, masalah-masalah yang akan muncul dapat di rumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana proses
pembuatan sarung Atlas?
2.
Apa yang akan kami
lakukan jika kami menjadi Manager Operasi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis proses pembuatan sarung Atlas
dan untuk memahami pekerjaan Manager Operasi.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1
PROSES PEMBUATAN SARUNG ATLAS
a. Input :
· Tempat Pembuatan
(Pabrik): Pandaan Pasuruan Jawa Timur
· Peralatan :
1.
Mesin gulung benang /
mesin wiking
2.
Tangki untuk pencelupan
benang
3.
Katrol
4.
Mesin conveir
5.
Pengait atau dropper atau
wernes
6.
Mesin tenun modern
7.
Mesin pembakaran bulu
halus dengan kecepatan tinggi
8.
Mesin jahit
9.
Mesin senvores
· Bahan :
1.
Benang jenis katun atau
rayon
2.
Pewarna tekstil
3.
Tepung kanji
4.
Air sabun
5.
Pelembut
· Tenaga Kerja
b. Proses :
· Proses Pembuatan :
1)
Gulung benang di mesin
wiking untuk melembutkan benang serta mempermudah peresapan cairan pewarna
dalam tangki. 1 gulung benang beratnya sekitar 1-1,5kg.
2)
Masak benang dalam tangki
kurang lebih 7 jam dengan suhu pemanasan 135 derajat celcius.
3)
Angkat benang yang sudah
dicelup menggunakan katrol.
4)
Keringkan benang melalui
conveir berjalan. Benang dikeringkan di atas suhu 100 derajat celcius selama
beberapa jam.
5)
Setelah kering, gulung
kembali benang warna ke dalam cone untuk memperbaiki tekstur dan kerapihan
benang. Dalam sehari mesin bisa menggulung 14 ton benang.
6)
Agar tetap bersih sebelum
pemakaian, masukkan benang ke dalam plastic.
7)
Buat “bim” atau gulungan
benang dalam jumlah besar. Setiap menit, panjang benang yang tergulung sampai
6000 meter.
8)
Lapisi benang dengan
tepung kanji (proses pengkanjian) sehingga benang tidak mudah putus.
9)
Setelah lapisan tepung
kanji kering dengan pemanasan suhu 120 derajat celcius, motif “dim” sudah mulai
timbul.
10) Sebelum benang ditenun, ada proses pencucukan yaitu
mengaitkan benang dengan pengait atau dropper atau wernes. Proses pencucukan
membutuhkan ketelitian karena apabila salah mengaitkan, motifnya juga akan
salah.
11) Benang mulai ditenun menggunakan mesin tenun modern. Dalam
sehari, 1 mesin tenun bisa menghasilkan 160 buah kain sarung.
12) Agar kualitas tetap baik, pengecheckan kain sarung yang sudah
jadi dengan dibantu cahaya terang, dilakukan pemeriksaan apa ada kain yang
rusak.
13) Apabila kain dinyatakan lolos atau tidak rusak, selanjutnya
ada pengecekan kualitas selanjutnya. Kain melalui proses pembakaran bulu halus
dengan melewati api kecil dengan sangat cepat agar kain tidak terbakar secara
keseluruhan. Dalam 1 menit bisa mencapai 110 meter kain.
14) Cuci kain menggunakan air dan sabun untuk menghilangkan
lapisan kanji.
15) Kain masuk ke dalam mesin pelembutan dan pelemasan.
16) Press kain dengan plastic dan stainless bersuhu 170 derajat
celcius agar kain sarung mengkilap, lembut dan licin. Proses ini seperti proses
penyetrikaan kain.
17) Agar tidak mengkerut saat dipakai dan panjangnya tidak
berubah, kain dipanaskan dengan suhu 120 derajat celcius di mesin senvores.
18) Setelah itu baru kain dijahit oleh karyawan untuk menyatukan
sarung.
19) Sarung siap di kemas dan didistribusikan ke seluruh
Indonesia, luar negeri sampai ke timur tengah.
c.
Output
: Sarung Atlas
2.2
PEKERJAAN MANAGER OPERASI SARUNG ATLAS
Apabila kami menjadi manager operasi sarung Atlas, yang akan
kami lakukan untuk meningkatkan kualitas barang kami adalah :
1.
Kami akan membuat mesin
jahit otomatis agar tidak lagi menggunakan mesin jahit manual yang dijalankan
karyawan. Karena di pabrik sarung atlas terdapat banyak sekali mesin jahit
manual yang menghabiskan banyak tempat. Apabila sudah memakai mesin jahit
modern yang bisa langsung menjahit setelah melalui proses pemanasan saat
pengecekan kualitas. Sehingga, tidak perlu menggunakan banyak tenaga manusia
dan hasil yang didapat juga lebih rapid an menghasilkan lebih banyak sarung.
2.
Kami akan membuat
computer untuk mendesain motif sarung sehingga tidak perlu lagi melakukan
proses pencucukan yang membutuhkan banyak waktu dan ketelitian. Benang langsung
ditata dengan teknologi computer sesuai dengan motif yang diinginkan. Motif
yang dihasilkan juga lebih beragam dan warna yang digunakan bisa lebih banyak.
Kami juga akan membuat motif yang lebih beragam, tidak hanya cirri khas tenun,
tapi juga motif batik dari seluruh Indonesia. Kami juga akan membuat model
sarung yang terbaru seperti sarung instan agar konsumen tidak kesulitan dalam
memakai sarung.
3.
Kami akan meningkatkan keamanan pabrik
kami dengan penjagaan dan system controlling modern sehingga tidak terjadi
kejadian yang tidak diinginkan, misalnya saja kebakaran, karena dalam proses
pembuatan sarung ini melibatkan api. Kami akan membuat mesin penghilang benang
kecil tanpa menggunakan api, misalnya dengan pengepressan panas namun tidak
menggunakan api. Hal ini ditujukan untuk memperkecil resiko kebakaran.
BAB III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen
operasi adalah aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa
dengan mengubah input menjadi output. Dalam proses pembuatan sarung Atlas yang
di bawahi oleh PT. Behaestex
ini, aktifitas yang dilakukan adalah mengubah input bahan (benang katun atau
rayon, dll), tenaga kerja dengan memperkerjakan banyak karyawan, modal, dan manajer
menjadi sebuah barang yaitu sarung. Setelah itu, sarung distribusikan di pasar
online maupun offline.karena budaya memakai sarung di Indonesia sudah meluas,
sarung didistribusikan ke seluruh Indonesia maupun mancanegara sampai ke timur
tengah. Harga yg dibandrol juga terjangkau dan sarung Atlas memiliki beberapa
versi yang bisa disesuaikan oleh selera dan budget konsumen.
3.2 SARAN
Demikian yang
dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini. Namun terdapat masalah yaitu terjadinya kegagalan dalam proses produksi
dan distribusi yang saat ini sering ditanyakan penyebabnya. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya pengawasan dan rencana yang cukup kompetitif dan fokusnya yang
hanya jangka pendek. Sehingga menurut kelompok kami perusahaan perlu
memperhatikan tugas dari manager operasi untuk merencanakan dan
mengimplementasikannya dengan baik sehingga perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan yang lebih banyak dengan biaya yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sarungatlas.net/
Komentar
Posting Komentar