Makalah Analysis Jabatan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan taufik serta hidayahNya sehingga dalam penulisan makalah ini
penulis tidak mengalami hambatan yang berarti sampai terselesaikannya karya ilmiah
yang berjudul “Analisis Jabatan”.
Penulis menyadari tidak ada manusia yang
sempurna begitu juga dalam penulisan makalah ini, apabila nantinya terdapat
kekurangan, kesalahan dalam makalah ini, penulis sangat berharap kepada seluruh
pihak agar dapat memberikan kritik dan juga sarannya.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Tim penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
Bab I. Pendahuluan......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
Bab II. Pembahasan .................................................................................... 3
2.1 Definisi
Analisis Jabatan dan Desain serta Output ..................... 3
2.2 Kegunaan
Analisis Jabatan .......................................................... 5
2.3 Metode-metode
Analisis Jabatan ................................................ 7
2.4
Pengertian Job Description, Job Specification, Job Performance
Standart dan Job
Design ............................................................. 8
Bab III. Kesimpulan .................................................................................... 11
Daftar Pustaka ............................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Suatu
organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan mengalokasikan dan mendayagunakan sumber daya yang tersedia.
Selain itu juga diperlukan sarana atau alat untuk mencapai tujuan tersebut
seperti man, money, materials, market, methods, dan informations.
Pada
era globalisasi ini, sarana manajemen berupa manusia memegang peranan penting
dalam dunia bisnis atau organisasi karena manusia merupakan asset atau modal
bagi perusahaan yang harus senantiasa ditingkatkan kemampuan, ketrampilan, dan
produktivitasnya. Sumber daya manusia harus mampu bekerja dengan baik dan
ditempatkan pada posisi sesuai dengan minat dan kemampuannya seperti pepatah “the right man on the right place and the
right time” agar menghasilkan produk berkualitas.
Selain
itu manusia juga harus dibekali pengetahuan yang memadai tentang apa yang
dilakukan atas pekerjaannya sehingga hal ini mengakibatkan pemahaman pekerjaan
melalui proses yang disebut analisis pekerjaan merupakan bagian vital dari
setiap program manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu, kelompok kami
membahas tentang Analisis Jabatan.
1.2 Rumusan
masalah
1.
Apa definisi dari analisis jabatan dan desain serta outputnya?
3.
Bagaimana metode-metode analisis jabatan?
4.
Bagaimana
pengertian job description, job spefication, job performance standart dan job
design.
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui definifi analisis jabatan dan desain serta
output
2.
Mengetahui
dan mampu menjelaskan kegunaan analisis jabatan
3.
Mengetahui
dan mampu mejelaskan metode-metode analisis jabatan
4.
Mengetahui pengertian job description, job
spefication, job performance standart dan jon design.
5.
Memenuhi
tugas MSDM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Analisis Jabatan dan Desain
serta Output
Pengertian analisis jabatan
Analisis jabatan atau job analysis and design adalah sebuah
proses yang mempelajari pola-pola aktivitas untuk menentukan tugas, kewajiban,
dan tanggung jawab yang diperlukan oleh masing-masing jabatan. Analisis jabatan
diperlukan untuk menyusun deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Analisis jabtan juga mempunyai pengertian yaitu suatu kegiatan pengumpulan,
penilaian dan penyusunan berbagai informasi secara sistematis yang berkaitan
dengan jabatan. Atau definisi analisis jabatan yaitu merupakan kegiatan untuk
mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan ataupun fakta-fakta yang
berkaitan dengan jabatan secara sistematis dan teratur.
Adapun isi pokok suatu deskripsi
jabatan/pekerjaan sebagai berikut:
a. Identifikasi
jabatan/pekerjaan
b. Ringkasan
jabatan/pekerjaan
c. Rincian tugas yang
dilaksanakan
d. Pengawasan yang
diberikan dan diterima
e. Hubungan dengan
jabatan atau jenis pekerjaan lainnya
f. Bahan, alat, dan
mesin yang dipergunakan
g. Kondisi lingkungan kerja
Spesifikasi jabatan/pekerjaan
mengandung hal-hal sebagai berikut:
- Identifikasi Jabatan
- Nama
- Kode
- Bagian
B.
Persyaratan Jabatan antara lain yaitu:
1.
Pendidikan
2.
Tingkat kecerdasan minimum yang diperlukan
3.
Pengalaman yang diperlukan
4.
Pengetahuan dan keterampilan
5.
Peryaratan fisik
6.
Status perkawinan
7.
Jenis kelamin
8.
Usia
9.
Kewarganegaraan
10.
Kualifiaksi emosi
11.
Kemampuan-kemampuan khusus lainnya
Proses analisis jabatan
bertujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi berikut ini:
1.
Aktivitas kerja yaitu kegiatan-kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh seorag pekerja dalam jabatan tertentu
2.
Perilaku yang diperlukan yaitu daftar
perilaku apa saja yang dibutuhkan untuk bisa melakukan perekerjaan apa saja
yang dibutuhkan untuk bisa melakukan pekerjaan tertentu dengan berhasil juga
daftar tuntutan-tuntutan kerja yang diperlukan.
3.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan tertentu
4.
Standart kinerja yaitu informasi mengenai
indiktor – indikator atau target – target yang harus dicapai sebagai
standart/ukuran untuk menentukan apakah pekerjaan tersebut berhasil dilakukan
dengan baik atau tidak
5.
Konteks pekerjaan yaitu informasi mengenai
kondisi kerja beban kerja, waktu dan jadwal kerja, dan posisi jabatan di dalam
struktur organisasi
6.
Human requirement yaitu informasi yang
berhubungan dengan spesifikasi pekerja yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan
tertentu seperti keahlian, kecakapan, pendidikan, kepribadian, fisik, dan
bakat.
2.2 kegunaan
analisis jabatan
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia sangat bergantung pada
informasi yang diperoleh dari analisis jabatan. Oleh karena itu, informasi dari
analisis jabatan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Untuk keperluan penarikan dan seleksi.
Penarikan dan seleksi karyawan dapat dilaksanakan
apabila manajemen sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang jenis dan
karakteristik pekerjaaan. Dengan memahami karakteristik pekerjaan maka akan
dapat ditetapkan siapa personel yang tepat untuk memangku jaabatan tertentu
tersebut.
- Untuk keperluan kompensasi.
Besarnya
gaji atau upah karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang mereka lakukan dalam
organisasi. Bagi karyawan yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang tinggi
tentu akan memperoleh gaji yang lebih besar disbanding dengan karyawan yang
hanya memiliki keterampilan dan pendidikan terbatas.
- Untuk keperluan penilaian kinerja.
Dalam
analisis jabatan, setiap pekerjaan ditetapkan standar-standar kinerja. Untuk
mengetahui apakah kaaryawan berprestasi atau tidak, manajer cukup membandingkan
antara kinerja aktual dengan kinerja standar yang ditetapkan.
- Untuk keperluan pelatihan.
Apabila
karyawan yang diterima belum cukup keterampilannya untuk melaksakan tugas, maka
manajer dapat memutuskan untuk segera memberikan pelatihan tambahan.
Ditambahkan
oleh Tohardi (2002), analisis jabatan yang menghasilkan Deskripsi Jabatan daan
Spesifikasi Jabatan dapat memberikan manfaaat berikut:
1. Promosi dan transfer. Informasi
dalam analisis jabatan sangat tepat untuk merencanakan posisi karyawan di masa
depan berdasarkan penilaian atas keterampilan, pengetahuan serta bakatnya.
2. Penambahan organisasi. Jika
terdapat kekurangan dalam organisasi, maka informasi dari analisa jabatan dapat
digunakan untuk melakukan pembenahan.
3. Orientasi. Khusus
untuk karyawan baru, pengenalan dan penguasaan terhadap pekerjaan sangat
penting agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya.
4. Memperbaiki
aliran kerja.
Begitu
pentingnya analisis jabatan ini sehingga mengharuskan organisasi untuk tetap
melakukan uraian terhadap jabatan dalam organisasi dapat berjalan dengan
lancar. Terdapat enam alasan penting mengapa analisa
jabatan sangat diperlukan dalam sebuah organisasi :
1. Organisasi
baru dibentuk. Uraian jabatan pada hakikatnya sama
pentingnya dengan alasan mengapa organisasi itu dibentuk. Setiap organisasi
yang baru muncul atau dibentuk tentu akan memiliki jenis pekerjaan yang berbeda
dengan organisasi lain yang telah terbentuk. Karena
organisasi itu baru dibentuk, maka penting sekali untuk menjelaskan atau menguraikan
pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan dilakukannya
2. Pembentukan suatu
pekerjaan baru. Alasan ini mengadu pada munculnya jenis pekerjaan yang
baru dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sebelumnya. Bila
organisasi yang baru dibentuk tidak memunculkan jenis pekerjaan yang baru, maka
uraian jabatan tidak perlu dilakukan.
3. Karyawan
tidak paham terhadap pekerjaannya. Ada sebagian
karyawan, terutama yang baru diterima tidak memahami apa yang akan
dikerjakannya nanti. Walaupun dalam iklan lowongan pekerjaan mereka sudah
tergambarkan jenis pekerjaan apa yang dibutuhkan. Uraian
pekerjaan sangat penting untuk menyamakan pandangan terhadap jenis pekerjaaan
yang akan dilakukan.
4. Tumpang
tindih dan konflik. Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya
seringkali melakukan pekerjaan yang sama meskipun mereka berada dalam bidang
berbeda. Kondisi ini dapat mengakibatkan salah paham atau konflik terutama
dalam hal pertanggungjawaban atas pekerjaan. Hal ini tentu disebakan oleh belum
jelasnya pekerjaan masing-masing karyawan.
5. Arus
kerja tidak lancar. Dalam arus kerja, pekerjaan yang satu tentu
berhubungan dengan pekerjaan yang lainnya. Apabila satu pekerjaan belum
memahami keana pekerjaan itu diteruskan maka kondisi itu dapat mengakibatkan
terhentinya proses pada pekerjaan yang lain.
6. Sistem
penggajian tidak konsisten. Uraian jabatan akan memberikan
batasan-batasan terhadap pekerjaaan yang akan dilakukan. Semakin banyak jenis
pekerjaan yang dilakukan tentu akan semakin besar kompensasi (gaji) yang
diperoleh. Ketidakjelasan terhadap jenis pekerjaan yang dilakukann akan
menyebabkan tidak adanya konsistensi dalam hal pemberian imbalan gaji.
2.3 Metode – Metode Analisis Jabatan
Ada
beberapa cara untuk memngumpulkan informasi-informasi, diantaranya adalah
1. Metode
Observasi
Metode
observasi adalah metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dengan
mengamati individu yang melakukan pekerjaan itu dan mencatatnya untuk
menguraikan tugas dan kewajiban yang dilakukannya. Metode observasi sangat
tepat jika dilakukan pada jenis pekerjaan yang bersifat pengulangan. Penggunaan
metode observasi memungkinkan analisis dilakukan dekat dengan suasana pekerjaan
dilapangan. Walaupun sifatnya pengamatan, namun tidak seharusnya analis
mengamati secara kontinyu perkembangan dari waktu ke waktu.
2. Metode
Wawancara
Pekerja
diseleksi dan diwawancara secara langsung ditempat pekerjaan meraka atau mereka
yang terkait langsung dengan pekerjaan yang dianalisis. Tiga jenis wawancara dapat
digunakan untuk mengumpulkan data analisis jabatan, yaitu wawancara individual,
wawancara kelompok, dan wawancara penyelia (Dessler : 1997). Dalam beberapa
keadaan, seperti pekerjaan yang diarahkan oleh tim, dapat juga digunakan
wawancara kelompok. Salah satu kelemahan metode wawancara adalah sangat memakan
waktu, khususnya jika pewawancara berbicara dengan dua atau tiga pegawai yang
melakukan setiap pekerjaan.
3. Metode
kuisioner
Dengan
mengunakan kuisioner yang bersangkutan diminta untuk memberikan data-data
mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis meminta karyawan mengisi
kuisioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan
tanggung jawab mereka. Keuntungan utama dari metode kuisioner angket adalah
informasi atas sejumlah pekerjaan dapat dikumpulkan secara murah dan dalam
waktu yang relative singkat. Sebaliknya, metode angket memerlukan waktu yang
lama untuk menguji kuisioner tersebut.
4.
Metode buku harian pekerja ( diary/log)
Metode
ini meminta job holder untuk mengisi buku harian mengenai apa yang meraka
lakukan seharian. Job holder diminta mencatat semua aktivitas dan tugas-tugas
kerja yang dilakukandi dalam buku harian. Metode ini bisa memberikan gambaran
yang komplit mengenai suatu jabatan tertentu sehingga informasi yang diperoleh
bisa akurat karena semua aktivitas dicatat. Akan tetapi, kekurangan metode ini
adalah kadang kala job holder lupa untuk mengisi buku harian.
5.
Metode diskusi panel para ahli ( panel f
experts)
Dalam
metode ini, analisis mengumpulkan orang-orang yang dianggap ahli seperti
misalnya manajer senior, konsultan, dan pekerja senior. Analisis kemudian
melakukan focus group discussion dan setiap ahli dimintai informasi-informasi
yang dibutuhkan mengenai jabatan tertentu. Metode ini memakan banyak waktu dan
biaya.
2.4 Pengertian Job Description, Job
Spefication, Job Performance Standart Dan Job Design.
Job Description
Deskripsi jabtan menjelaskan apakah pekerjaan itu
(what a job is). Dengan membaca deskripsi jabatan seorang pekerja akan
mengatahui apa saja aktivitas kerja yang harus dilakukannya. Sehingga pekerja
tidak mengalami kebingungan.
Dekskripsi
jabatan sekurang-kurangnya harus memuat informasi tentang:
1.
Identifikasi
jabatan ( job indentification), yaitu informasi yang berisi mengenai nama jabatan,
kode jabatan, dan posisi jabatan di dalam struktur organisasi.
2.
Ikhtisar
jabatan ( job summary), berisi informasi mengenai gambaran umum pekerjaan
seperti apakah pekerjaannya, bagaimana cara melakukannya, dan mengapa pekerjaan
ini harus dilakukan
3.
Tanggungjawab
dan Tugas, berisi informasi tugas-tugas apa saja yang harus dilakukan,
tanggungjawab apakah yang harus diemban, dan aktivitas apa saja yang harus
dilaksanakan
Job specification
Spesifikasi jabatan menjelaskan syarat-syarat minimum
yang harus dipenuhi oleh pekerja untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam
jabatan tertentu. Secara sederhana spesifikasi jabatan menjelaskan profil
sebuah jabatan.
Spesifikasi jabatn berisi informasi mengenai keahlian,
kecakapan, tingkat pendidikan, kemampuan fisik, pengalaman dan kemampuan apa
saja yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menduduki jabatan tertentu
sehingga pekerjaan-pekerjaan dalam jabatan tersebut bisa dilakukan dengan
sukses.
Job Performance Standart
Standart kinerja jabatn berfungsi
sebagai target akan usaha yang harus dilakukan oleh pekerja serta sebagai
criteria untuk mengukur apakah peerjaan tersebut berhasil dilaksanakan ataukah
tidak.
Dalam standart kinerja jabatan
dicantumkan informasi mengenai target-target yang harus dicapai dan ukuran-ukuran
keberhasialan kerja. Apabila target dan kriteria yang ada di dalam standart
kinerja ini tidak dipenuhi, maka bisa disimpulkan bahwa pekerja tidak berhasil
melaksanakan pekerjaan dengan sukses.
Job Design
Desain
jabatan menjelaskan rancangan-rancangan yang dibuat untuk suatu jabatan
tertentu. Dalam desain ini, sebuah jabatan dirancang seberapa besar
spesialisasinya, bagaimana alur kerjanya (workflow), bagaiman aktivitasnya,
seberapa besar otonomi kerjanya, seberapa banyak variasi kerjanya (variety),
seberapa besar signifikasi pekerjaannya (task significance), dan seberapa besar
umpan balik (feedback) yang diberikan oleh atasan mengenai kinerja
pekerjaannya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian tersebut di atas dapatlah ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Analisis
jabatan atau job analysis and design adalah sebuah proses yang mempelajari
pola-pola aktivitas untuk menentukan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab yang
diperlukan oleh masing-masing jabatan.
2.
Informasi dari analisis jabatan dapat digunakan
untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Untuk keperluan penarikan dan seleksi.
2. Untuk keperluan kompensasi.
3. Untuk keperluan penilaian kinerja.
4. Untuk keperluan pelatihan.
3.
Ada beberapa cara untuk
memngumpulkan informasi-informasi, diantaranya adalah
1.
Metode Observasi
2.
Metode Wawancara
3.
Metode kuisioner
4.
Metode buku harian pekerja (
diary/log)
5.
Metode diskusi panel para ahli
( panel f experts)
4.
Deskripsi jabatan menjelaskan apakah
pekerjaan itu agar seorang pekerja mengetahui aktivitas kerja yang harus
dilakukannya.
5.
Spesifikasi jabatan menjelaskan
syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan dalam jabatan tertentu.
6.
Standar kinerja jabatan sebagai kriteria
pengukur apakah pekerjaan tersebut berhasil dilaksanakan ataukah tidak.
7.
Desain jabatan menjelaskan
rancangan-rancangan yang dibuat untuk suatu jabatan tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Hanggraini,Dewi.
2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Lembaga Penerbit.
https://winpsikologi. Wordpress.com/2012/04/23/
pengertian-dan tujuan–analisis-jabatan/
cipcipmuuach.blospot.co.id/2013/05/manfaat-analisis-jabatan.html.
princessfanya.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-sumber-daya-manusia-bab-3.html.
Komentar
Posting Komentar