Paper Angka Kemiskinan di Indonesia
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang
............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah
....................................................... 2
1.3 Tujuan
.......................................................................... 2
1.4 Manfaat
........................................................................ 2
BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................. 3
2.1 Pengertian Kemiskinan............................................... 3
2.2 Penyebab dan Dampak Kemiskinan.......................... 3
2.3 Cara Mengatasi Kemiskinan di Indonesia................. 6
BAB 3. PENUTUP........................................................................... 9
4.1 Kesimpulan................................................................... 9
4.2 Saran............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 10
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia hidup
secara bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat, manusia membutuhkan tingkat
kehidupan yang lebih baik. Kehidupan disini menyangkut berbagai aspek, seperti
ekonomi, kesehatan, dan keamanan. Ketiga hal tersebut merupakan syarat mutlak
yang harus dipenuhi oleh setiap manusia agar dapat hidup sejahtera. Apabila
salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, kesejahteraan hidup manusia akan
terganggu dan akan menimbulkan masalah sosial.
Seperti halnya
aspek ekonomi yaitu kebutuhan akan suatu pekerjaan yang berbanding terbalik
dengan jumlah lapangan pekerjaan. Sehingga keadaan ini memicu terjadi
kemiskinan. Kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan
global. Di indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai. Hal ini
terlihat dari banyaknya para pengemis dan
gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di kota-kota besar
seperti Jakarta pun pemandangan
seperti ini menjadi tontonan setiap hari. Kini di Indonesia jerat kemiskinan
semakin parah.
BPS (Badan Pusat
Statistik) mencatat terjadinya kenaikan jumlah penduduk miskin secara tahunan
menjadi 28,51 juta orang pada September 2015 atau bertambah 780 ribu orang
dibanding September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang. Namun, dari
periode Maret-September 2015, terdapat penurunan jumlah penduduk miskin sebesar
80 ribu orang. BPS
menggunakan garis kemiskinann sebesar Rp344.809 per kapita per bulan per
September 2015 untuk menghitung penduduk miskin. Garis kemiskinan itu meningkat 4,24 persen dari Rp330.776
per kapita per bulan per Maret 2015.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai tingkat kemiskinan yang masih
tergolong tinggi. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengurangi dan
mengatasi masalah tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.
apa definisi atau pengertian dari kemiskinan
2.
apa penyebab dan
dampak dari kemiskinan
3.
bagaimana cara
mengatasi kemiskinan di Indonesia
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1.
menjelaskan
definisi atau pengertian dari kemiskinan
2.
menjelaskan penyebab
dan dampak dari kemiskinan
3.
menjelaskan
mengatasi kemiskinan di Indonesia
1.4 Manfaat
Manfaat
dari penulisan karya tulis ini adalah agar pembaca mengetahui solusi atau cara
mengatasi masalah kemiskinan.
BAB 2.
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
atau Pengertian Kemiskinan
Secara
umum, kemiskinan adalah suatu keadaan yang menunjukkan ketidakmampuan pemenuhan
kebutuhan yang mendasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian atau bisa dikatakan dengan suatu
kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi dimana mereka tidak dapat
menikmati akses atau fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan dan
kemudahan-kemudahan lainnya yang beranekaragam pada era modern ini.
Kemiskinan
menurut Suparlan (1995:11)¹ didefinisikan sebagai standar tingkat hidup yang
rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
golongan orang dibandingkan dengan standar hidup yang berlaku dalam masyarakat
bersangkutan terhadap tingkat kesehatan, kehidupan moral dan rasa harga diri
dari mereka yang tergolong orang miskin.[5]
2.2 Penyebab
dan Dampak Kemiskinan
Nugroho
dan Dahuri (2004:165)² menyatakan
bahwa kemiskinan di dalam masyarakat dikarenakan oleh beberapa sebab yaitu
sebagai berikut: Kemiskinan natural disebabkan keterbatasan kualitas sumber
daya alam maupun sumber daya manusia. Kemiskinan struktural disebabkan secara
langsung maupun tidak langsung oleh berbagai kebijakan, peraturan, dan
keputusan dalam pembangunan, kemiskinan ini umumnya dapat dikenali dari
transformasi ekonomi yang berjalan tidak seimbang. Kemiskinan kultural adalah
kemiskinan yang lebih banyak disebabkan sikap individu dalam masyarakat yang
mencerminkan gaya hidup, perilaku, atau budaya yang menjebak dirinya dalam
kemiskinan.
Secara
konseptual, kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun
dari luar. Faktor dari dalam (internal) yaitu kemiskinan ini terjadi
akibat dari perilaku atau pilihan dari diri manusia itu sendiri yang tidak mau
berusaha atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan sandang
dan pangan.
Sedangkan faktor dari luar (eksternal) yaitu keluarga dimana kemiskinan ini terjadi karena tingkat pendidikan
yang rendah sehingga mengakibatkan seseorang itu tidak bisa
mencari nafkah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya,
agensi dimana kemiskinan terjadi akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah, dan ekonomi, serta struktur sosial.
Angka kemiskinan yang semakin tinggi tersebut
berdampak pada kecemburuan sosial yang dialami dalam masyarakat sehingga hal
ini mengakibatkan adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Dampak
lainnya yaitu
- Pengangguran
Menurut
Sadono Sukirno (2004 : 84)³, pengangguran adalah suatu keadaan di mana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak
secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Faktor
utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran
agregat.[6]
- Kriminalitas
Kriminalitas dampak lain dari kemiskinan dimana
kesulitan seseorang untuk mencari pekerjaan dan nafkah mendorong seseorang
melakukan tindakan yang cepat tanpa mempedulikan halal dan haramnya uang dengan
tindakan kejahatan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
- Semakin banyaknya putus sekolah
Putusnya sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan
sudah pasti merupakan dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan
rakyat miskin putus sekolah karena tidak mampu untuk membayar biaya sekolah.
Putusnya sekolah menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk menambah
keterampilan dan untuk menggapai cita-cita mereka. Oleh karena itu, mereka
tidak mampu bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan
yang layak.
- Angka kematian semakin tinggi.
Angka kematian semakin tinggi akibat kelaparan dan
banyaknya yang melakukan tindakan bunuh diri karena tidak kuat dalam menjalani
kemiskinan yang dialami dan dihadapinya.
- Kesehatan yang sulit didapatkan
Kesehatan masyarakat sulit didapatkan karena kurangnya
pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit
menjaga kesehatannya. Selain itu, biaya pengobtan yang mahal yang tidak dapat
dijangkau masyarakat miskin.
- Buruknya generasi penerus bangsa
Akibat kemiskinan banyak generasi muda yang putus
sekolah dan memutuskan untuk bekerja. Hal inilah yang menyebabkan anak-anak
mengalami gangguan perkembangan fisik, mental dan cara berfikir mereka.
- Konflik sosial
Konflik sosial ini seperti SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar aggota).
2.3 Cara Mengatasi
Kemiskinan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut diperlukan
solusi atau upaya-upaya seperti:
- menjaga stabilitas
harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya
beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok
terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang
berkaitan dengan fokus ini seperti :
• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer - mendorong pertumbuhan
yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan mendorong
terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan
dengan fokus ini antara lain:
• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
• Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
• Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
• Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
- menyempurnakan dan
memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan
masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan
dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program
yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat. - meningkatkan akses
masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan
untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan
fokus ini antara lain :
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit; - membangun dan
menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus
ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan
menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh
pemerintah seperti :
• Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
• Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
• Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
• Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
• Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).
BAB 3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemiskinan adalah keadaan yang menunjukkan ketidakmampuan
pemenuhan kebutuhan yang mendasar seperti sandang, papan, dan, pangan serta kegagalan
dalam memenuhi hak atau kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan
sarana aktualisasi diri.
Kemiskinan
disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Faktor dari
dalam berasal dari diri individu dan faktor dari luar berasal dari keluarga,
agensi, dan struktur sosial.
Kemiskinan membawa
berbagai macam dampak seperti pengangguran, kriminalitas, dan tingginya angka
kematian. Sehingga, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya.
3.2 Saran
Saran saya
agar pemerintah
dan seluruh masyarakat di Indonesia
mau bekerja sama untuk ikut berperan serta dalam meminimalkan jumlah kemiskinan
agar negara kita bisa bangkit dari keterpurukan baik dari krisis ekonomi maupun
kemiskinan yang semakin meningkat tiap tahunnya,
agar negara kita bisa berkembang dan maju.
²Nugroho,
Iwan dan Dahuri, Rochmin. (2004). Pembangunan
Wilayah,Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES
DAFTAR
PUSTAKA
Suara.com, 04 Januari 2016 dalam “BPS Akui Angka Kemiskinan
di Indonesia Meningkat”
Suparlan,
Parsudi. (1993). Kemiskinan di Perkotaan.
Jakarta: Yayasan Obor Jakarta
Nugroho,
Iwan dan Dahuri, Rochmin. (2004). Pembangunan
Wilayah,Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES
Sukirno,
Sadono. (2004). Makro Ekonomi.
Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Komentar
Posting Komentar