LAPORAN HASIL OBSERVASI ASPEK PEMASARAN PADA PRODUK CILOK
A.
Pengertian Cilok
Cilok berasal dari gabungan kata kata
“aci” dan “dicolok”. Dinamakan demikian
dikarenakan bahan utamanya adalah tapioka yang dalam bahasa
Sunda disebut aci, dan biasanya dihidangkan
dengan cara dicolok. Cilok merupakan sebuah makanan khas Jawa
Barat yang
terbuat dari tapioka yang kenyal dengan tambahan bumbu pelengkap seperti sambal
kacang, kecap, dan saus. Cilok bentuknya bulat-bulat seperti bakso, hanya saja berbeda bahan dasarnya. Terdapat telur atau daging cincang di dalamnya, karena terbuat dari bahan
dasar tapioka maka cilok terasa kenyal saat dikonsumsi. Tidak hanya sebagai makanan
ringan yang
enak, sekarang ini cilok juga dapat menjadi sebuah peluang usaha. Rata-rata pedagang
cilok adalah pedagang kaki lima yang sering berpindah-pindah, dan rata-rata berjualan di
sekitar sekolah, kampus, dan pabrik.
B. Peluang usaha
Usaha
menjual cilok merupakan sebuah usaha yang dapat memberikan keuntungan dalam
jumlah besar. Usaha cilok mudah dijalankan dengan modal yang tidak besar.
Usaha cilok juga laris manis dipasaran sehingga usaha ini memiliki prospek yang
baik. Usaha cilok menjadi suatu pilihan usaha jajanan sederhana yang
menjanjikan hingga banyak orang yang tertarik menekuni usaha tersebut. Peluang
untuk usaha jajanan cilok goreng masih terbuka lebar serta sangat menguntungkan
oleh siapa saja.
C.
BAURAN
PEMASARAN
Menurut Philip Kotler (2005:17) pengertian bauran pemasaran
adalah Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus- menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
1.
Product à Menurut Kotler yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2005:50)
pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Dengan
produk cilok yang akan dipasarkan,
menurut survey pada beberapa konsumen cilok, didapatkan data bahwa cilok
yang tergolong enak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Cilok yang bahan
bakunya lebih banyak menggunakan daging
b. Tekstur cilok yang
kenyal bila dimakan
c. Menggunakan
saos/bumbu kacang
d. Terdapat variasi
gorengan yang gurih dalam cilok
|
2.
Berdasarkan
survey pada konsumen cilok, harga
tidak mempengaruhi mereka untuk membeli cilok dalam artian mereka akan
tetap membeli cilok berapapun harganya, karena pada dasarnya harga cilok
keliling yang ada di Jember tidak begitu jauh perbedaannya. Selain itu,
untuk pembelian cilok biasanya konsumenlah yang menentukan berapa harga
cilok yang ingin dia beli dengan kombinasi isi cilok sesuai dengan
keinginannya. Kebanyakan konsumen lebih memikirkan rasa dari cilok daripada
harga dari cilok.
|
3. Place à Menurut Ratih Hurriyati (2005:55) untuk produk industri
manufaktur place di artikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two
channel, dan multilevel channels), sedangkan untuk produk industri jasa, place
diartikan sebagai tempat pelayanan jasa.
Tempat ini sangat ditentukan dengan cermat dalam
berdagang cilok. Konsumen menginginkan pedagang cilok yang mempunyai area
berdagang yang tetap agar mudah ditemukan dan ramai (misal di pinggir
jalan). Harus benar-benar berada ditempat yang strategis guna mencapai
target yang tinggi.
|
4.
Promotion Ã
Menurut Buchari Alma yang dikutif oleh Ratih
Hurriyati (2005:57) Promotion (Promosi) adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi cilok dapat
dilakukan dengan beberapa cara
seperti berikut :
a. Delivery Order
Ã
untuk konsumen yang terhalang kondisi (seperti sibuk atau sedang malas
keluar rumah) dan cuaca tidak mendukung
b. Buy 1 get 1
à konsumen
mendapatkan bonus tambahan cilok jika telah membeli cilok sebesar harga
tertentu (misalnya membeli satu porsi cilok seharga Rp. 10.000,- gratis
satu porsi cilok seharga Rp. 5.000,-)
c. Testimoni
Ã
sebelum membeli konsumen ingin mencicipi terlebih dahulu bagaimana rasa
cilok tersebut agar tidak menyesal nantinya bila cilok yang dijual tersebut
tidak sesuai dengan lidah konsumen (karena setiap konsumen memiliki selera
yang berbeda jika bicara tentang rasa makanan)
|
5.
People à Menurut Zeithaml and Bitner yang dikutip oleh Ratih
Hurriyati (2005:62) pengertian people adalah semua pelaku yang memainkan peranan
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Untuk
penjual cilok tidak ada kriteria khusus yang ditetapkan oleh konsumen.
Namun, akan lebih baik lagi jika seorang pedagang cilok memiliki beberapa
ciri dibawah ini :
a. Pedagang
cilok yang berpakaian bebas rapi (jika pedagang cilok tersebut berjualan
dipinggir jalan), ramah, sabar, cekatan dan wangi.
b. Pedagang
cilok yang berseragam, (jika pedagang cilok yang sudah memiliki tempat
usaha seperti Cipok Jember), ramah, sabar, cekatan dan wangi.
|
6.
Process à Menurut Zeithaml and Bitner yang dikutif oleh Ratih
Hurriyati (2005:50) pengertian Proses adalah semua procedure actual, mekanisme, dan aliran aktifitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa.
Keinginan atau kebutuhan konsumen
terwujud à Jika dalam hal sudah lebih banyak menggunakan daging pada
bahan baku pembuatan cilok, maka jangan sampai ada pengurangan bahan baku
yang sudah ada tersebut meskipun harga daging atau bahan baku lainnya juga
melonjak menjadi mahal. Karena jika bahan baku cilok tersebut dikurangi mengakibatkan
kualitas yang ada pada cilok tersebut menurun dan konsumen pasti sangat
kecewa dan sangat tidak menyukai hal tersebut karena rasanya berbeda dari
yang sebelumnya (waktu menggunakan lebih banyak daging).
|
7.
Untuk Physical Evidence dari cilok yang membuat cilok dikenal oleh
masyarakat yaitu pedagangnya berjualan dengan menggunakan gerobak kaca yang
menampilkan bulatan-bulatan kecil yang memperlihatkan bahwa itu cilok
beserta bahan pelengkap (seperti gorengan dan tahu) ditambah dengan bunyi
“telolet” dari alat seperti klakson yang menarik perhatian.
|
Gambar 1. Cilok Pelangi
Gambar 2. Cilok Biasa
D.
STRATEGI PEMASARAN
Menurut Philip Kotler Strategi pemasaran merupakan pola pikir yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu perusahaan, bisa mengenai startegi
spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing
mix), dan besarnya sebuah pengeluaran pemasaran.
1.
SEGMENTATION
Menurut
Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a
larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared
characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
|
Cilok dapat dijual pada segala daerah
dan tempat dimana saja, baik dalam ruangan maupun luar ruangan, itu dikarenakan
cilok dapat dinikmati oleh semua kalangan, usia, jenis kelamin, golongan
dan lainnya kecuali untuk orang sakit dan bayi. Tidak ada batasan bahwa
konsumen cilok harus kelas menengah bawah atau bahkan menengah atas, semua
orang bisa menikmati produk cilok ini.
|
2.
TARGETING
Menurut
Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm
selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus
memutuskan suatu strategi target market.
|
Untuk target pasar cilok ini dalam mencapai
keuntungan yang tinggi yaitu dari konsumen rata-rata anak sekolahan,
mahasiswa, orang dewasa dan bahkan semua kalangan karena cilok itu
merupakan suatu makanan yang memang enak, unik dan selalu dicari oleh semua
orang. Kita juga dapat melakukan banyak hal dalam melalukan target
pemasarannya dengan kecanggihan teknologi pada era zaman sekarang ini. Kita
tidak mungkin hanya berjalan di tempat saja. Banyak sekali sekarang menjual
berbagai produk makanan dengan sistem Delivery
Order, dulu yang sering kita temui pedagang cilok keliling dengan ciri
khas suara teloletnya, dan si pedagang cilok biasanya menggunakan payung
besar untuk melindungi gerobaknya saat terik matahari atau terguyur hujan.
Sekarang pedagang cilok bisa menetap disebuah tempat dan menghias tempatnya
dengan sedemikian rupa sehingga kita juga nyaman jika makan disana ada
ruangan bernuansa menarik, bahkan penjual
menggunakan sosial media untuk mencapai target pasarnya yang lebih tinggi sehingga
penjualan meningkat.
|
3.
POSITIONING
Menurut
Solomon dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a
marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment
perceives a good or service in comparison to the competition”.
Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan
dari para pesaingnya. Ada pula definisi lain yaitu, posisi produk adalah
tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran
konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka.
|
Cilok memposisikan diri sebagai cemilan yang
dapat divariasikan, misal seperti membuat cilok crispy yaitu gabungan dari
cilok yang digoreng dan diberi sensasi crispy-crispy (dalam cilok tersebut
sudah ada rasa cilok dan gorengan crispy) dan untuk bumbu kacangnya lebih
bervariasi, misal untuk cilok crispy menggunakan tambahan saos dan
mayones. Untuk menciptakan variasi unik baru lagi mungkin kita bisa memproduksi
tidak hanya ada varian rasa cilok gurih saja namun juga ada varian rasa
cilok manis. Dalam arti pada cilok tersebut isinya ada coklatnya atau ubi
ungu, umumnya biasanya cilok yang ukuran sedang diisi telur puyuh tetapi
ini berbeda.
|
4.
DIFFERENTATION
Menurut Kotler (1997), Diferensiasi
adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan
penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.
|
Dalam segi diferensiasi produk,
produksi cilok ini menggunakan komposisi bahan yang sehat, aman dikonsumsi
dan higenis, sehingga cilok itu memiliki daya tahan yang lebih lama,
tekstur kekenyalan ciloknya terasa dan tidak keras. Banyak sekali pedagang
yang tidak jujur dalam melakukan suatu produksi makanan. Dengan ini kita
harus lebih menekankan tingkat kejujuran dalam proses pembuatan cilok agar
konsumen yang mengkonsumsi memiliki rasa puas, dan juga berfikir bahwa
antara harga dan yang dibelinya itu seimbang kualitas dan kuantitasnya.
Dari segi diferensiasi pelayanan sebagai pedagang cilok yang memiliki
kualitas baik kita harus menyenangkan hati konsumen dengan memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya. Dari segi diferensiasi saluran kita harus
lebih pintar dalam mendistribusikan produk cilok kita apalagi jika
menggunakan sistem online. Dari segi diferensiasi citra, suatu produk kita
harus memiliki ciri khas tersendiri atau dengan kata lain memiliki lambang
yang tidak disamai oleh pedagang cilok yang lain.
|
E.
LAMPIRAN
1) Bukti Jawaban Wawancara
2)
Bukti
Foto
SUMBER REFERENSI
http://irwansahaja.blogspot.sg/2013/05/bauran-pemasaran-jasa.html.
Diakses 14 Maret 2017.
http://bieliegunarto.blogspot.sg/2013/06/strategi-pemasaran.html.
Diakses 17 Maret 2017.
https://id.wikipedia.org/wiki/Cilok.
Diakses 19 Maret 2017.
Komentar
Posting Komentar